Cordoba, Sejarah yang Tinggal Cerita

2 min read

Cordoba, salah satu kota tua Andalusia yang telah lama mencuri perhatian dunia. Kota yang pernah ditaklukan oleh Panglima perang Tariq bin Ziad ini terkenal sebagai wisata sejarah dengan berbagai keunikan akulturasi budaya Islam dan Eropa abad pertengahan. UNESCO pun meresmikannya sebagai the world heritage site[1].

Cordoba juga dikenal sebagai “the greatest center of learning[2]atau pusat pembelajaran dan kebudayaan terbesar. Termasuk dalam bidang kedokteran, matematika, filsafat, sastra, bahkan musik, kala Eropa belum berjaya.

Islam dan Cordoba

Cordoba –Kordova, bahasa Arab : قرطبة– awalnya bernama Iberi Bath. Dibangun pada era kekuasaan Romawi. Berselang lima abad kemudian, kota ini berada dalam kekuasaan Bizantium dibawah pimpinan Raja Goth Barat.

Babak baru sejarah dunia dimulai ketika Islam hadir di wilayah ini pada tahun 93 H atau 711 M. Panglima Thariq bin Zaid sebagai pembuka daratan Andalusia setelah menaklukan pasukan raja Roderic lewat peperangan sepekan -11 hingga 19 Juli 722 M[3] – di muara sungai Rio Barbate.

Era keemasan Islam Cordoba melahirkan para ilmuan dan ulama’ kaliber dunia. Beberapa di antaranya adalah Muhammad Ibnu Rusydi (Averrous). Seorang ilmuwan dan filosof yang mengintegrasikan Islam dengan tradisi pemikiran Yunani.

Selain Ibnu Rusydi, lahir Al-Qurtubi, salah seorang mufassir kenamaan. Disusul pakar kesehatan modern, Az-Zahrawi, yang memperkenalkan teknik keperawatan dan menciptakan alat dan teknik terbaru untuk bedah luar dan dalam. Buku medisnya pun dijadikan referensi oleh pakar kedokteran Eropa.

Beberapa situs bersejarah di Cordoba

1. Jembatan Cordoba (Al-Jisr dan Qantharah Ad-Dahr)

Jembatan ini dibangun pada awal abad kedua Hijriyah tahun 101 H atau sekitar 14 abad silam. Dibangun oleh Gubernur Andalusia As-Samh bin Malik pada masa kekhalifahan Sayyidina Umar bin Abdul Aziz dengan rentangan panjang sekitar 400 m, lebar 40 m dan tinggi 30 m. Yang patut dibanggakan dari jembatan ini adalah kemegahan arsitektur yang melebihi jembatan- jembatan lainnya karena memang jembatan ini dibangun tatkala manusia belum mengenal sarana transportasi dan pembangunan yang canggih dan memadai.

2. Masjid Jami’ Cordoba

Salah satu unsur peradaban Cordoba yang sangat penting dan bangunannya masih tetap bertahan hingga sekarang. Masjid tersebut dalam bahasa Spanyol disebut Mezquita, yang diadopsi dari kata masjid. Mulai dibangun pada masa pemerintahan Abdurrahman ad-Dakhil tahun 170 H / 786 M. Kemudian diteruskan oleh putranya Hisyam dan khalifah-khalifah setelahnya.

Masjid Jami’ Cordoba adalah masjid yang paling tersohor di seluruh Eropa. Tidak ada masjid kaum muslimin yang menyerupai masjid ini dari segiestetika, luas, dan besarnya ketika itu. Separuh masjid dibuat beratap dan separuhnya lagi tidak. Jumlah lengkungan bangunan yang beratap ada empat belas buah. Dengan 1000 deret tiang (baik tiang yang besar ataupun kecil), ditambah 113 sumber penerangan (penerangan yang terbesar terdapat 1000 lampu dan yang paling kecil memuat 12 lampu) dan ditaburi dengan berbagai ornamen seni ukir yang beraneka ragam.

Satu hal yang tak bisa dipisahkan dari masjid ini adalah mihrab. Konon, mihrab yang masyhur dengan keindahannya tersebut dibuat selama tujuh tahun dan dikerjakan oleh tujuh orang ahli. Di sebelah utara mihrab terdapat sebuah ruangan yang di dalamnya terdapat beberapa wadah yang terbuat dari emas, perak, dan besi untuk tempatnya lalampu pada setiap malam ke-27 bulan Ramadhan.

Di ruangan ini pula terdapat mushaf besar yang hanya dapat diangkat oleh dua orang. Tak hanya itu, terdapat juga mushaf hasil tulisan tangan Utsman bin Affan Ra. Namun, pasca Reconquista (Penaklukkan kembali Spanyo loleh kaum Kristen), masjid ini dialih fungsikan menjadi sebuah Gereja kategralgotik dengan gaya arsitektur Moor.

3. Universitas Cordoba

Universitas Cordoba dibangun di era Imperium Abrurrahman III. Berbondong-bondong mahasiswa dari berbagai wilayah menyerap ilmu pengetahuan. Tak terkecuali Gerbertd ’Aurillac (945-1003) yang kemudian menjadi Paus Sylvester II.

Sayang, masa kejayaan Cordoba hanya bertahan 320 tahun dan harus berakhir tragis. Dinasti Umayyah di Spanyol runtuh akibat pertikaian dan perebutan kekuasaan. Hingga akhirnya pada 1031 M, Islam terusir dan terhapusd ari Cordoba.

Referensi:

[1]Dikutipdari http://www.ovpm.org/en/spain/cordoba

[2]Sumber: http://www.gonomad.com/2188-c-oacute-rdoba-a-center-of-culture-and-learning-through-the-centuries

[3]20 hingga 28 Ramadahan 92 H

Menyimak Pertempuran Paling Bersejarah di Bulan Syawal Yakni Perang…

Mempelajari tentang bab pertempuran memang menarik sekali untuk dibahas. Apalagi jika kita membahas mengenai perang hunain. Ketika menginjak tahun 8 Hijriah kala itu umat...
admin
2 min read

Ulasan Menarik Mengenai Latar Belakang Perang Jamal

Memang banyak sekali ulasan mengenai bab peperangan yang bisa kita pelajari. Dimana anda bisa menemukan berita apapun yang terbaru hanya dari inews. Bisa menemukan...
admin
2 min read

Mengenal Lebih Dekat Sesepuh Alawiyyin

MENGENAL LEBIH DEKAT DENGAN SESEPUH ALAWIYYIN DI ZAMAN INI, AL-HABIB HUSEIN ASSEGAF RA, GRESIK Telaga Ilmu Kota Gresik, Al Habib Husein bin Abdullah bin...
admin
4 min read

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *